Semakin Gelap
Meliput karnaval dan
segala kegiatan outdoor selama perayaan hari proklamasi yang ke-72 dan
harjakasi ke-199 ini benar-benar membuat kulit wajahku semakin gelap.
Kesalahanku, ketika berangkat liputan tidak pakai masker, atau pelindung
lainnya. Jadi deh, wajahku semakin gelap, persis dengan warna buah sawo matang.
Beberapa orang
menangkap perubahanku itu. Misal Dimas, dia mengatakannya kemarin ketika
bertemu di agenda evaluasi SAKIP. “Nik, wajahmu tambah hitam ya? “ tanyanya. Lalu dia memandangi wajahku dengan seksama. “Iya itu tambah cokelat kan,” ujarnya tanpa
merasa bersalah.
Dia mengatakan itu dengan
keras, orang yang berdiri di depan ruang bupati dan wakil bupati, aku yakin,
mereka bakal mendengarnya. Ugh, ya sebenarnya aku sedikit malu sih. Bagiku,
memang persoalan penampilan tidak begitu penting. Namun, hal yang pertama
dilihat saat berkomunikasi sehari-hari adalah wajah dan kerapian pakaian kan.
Pakaian rapi, berlipistik tipis, dan tenang, itu sudah cukup bagiku untukku
menghadapi berbagai macam orang.
Ada tiga orang yang
ngenotice perubahan warna kulitku. Setelah Dimas, ada kak Fathor. Kak Fathor
bilang padaku, kalau aku liputan di luar ketika karnaval itu sebaiknya pakai
topi. Kalau perlu masker sekalian. Hahahah. Membayangkannya saja sudah lucu.
Karena aku ngebayanginnya itu lebih mirip orang yang sakit tidak bisa kena
matahari. Naudzubillah.
“Aku aja kemarin juga foto-foto, tapi
tetap bersih tuh. Ndak tambah hitam kayak kamu sekarang,” jelasnya.
“Iya lah, mungkin kulitku lebh peka
jika terpapar sinar matahari luar, meskipun cuman bentar. Tapi nanti baliknya
cepet kok,” jawabku.
Komentar lainnya itu
dari Pak Fathor. Ah, namanya emang sama, tapi beda umur. Kak Fathor dan Pak
Fathor sama-sama sudah berkeluarga. Namun, pak fathor mungkin belasan tahun
lebih tua dari mas Fathor. Pak Fathor bilang sama aku, kalau wajahku tidak
apa-apa sedikit lebih gelap. “soalnya kamu sudah manis. Jadi hitam manis gitu.
Hahaha,” ujarnya seraya tertawa. Aha, terimakasih pak.
Hmm, ternyata aku juga suka dipuji ya. Haha.
Sepulang kerja, aku
coba lihat kembali wajahku di cermin bufet di dalam kamar. Ternyata benar,
wajahku nampak lebih gelap dan kusam. Akhirnya, aku coba bersihkan dengan susu
pembersih, lalu cuci muka. Hmm, lumayanlah. Wajahku tidak terlalu kusam lagi,
lebih bersinar lah.
Persoalan kulit
semakin gelap, menjadi hal yang harus aku awasi sejak dini. Bahkan, baru kali
pertama ini aku coba beli aloe vera shooting gel dari negeri para artis Kpop.
Lumayan bo harganya Rp 125 ribu untuk 300 ml.
Sebenarnya, aku udah pakai
krim pagi dan malam punya Wardah. Itu juga belum tuntas habis. Tetapi, efek di
kulit wajahku tidak terlalu banyak. Warna kulit wajahku mungkin setingkat lebih
terang daripada dahulu. Aku berfikir, sayang sekali jika aku harus pindah
merek. Itu menurutku lebih ke pemborosan ya. Jadinya aku putuskan buat beli
Aloe Vera Shooting Gel saja. Siapa tahu dengan kulitku yang lumayan terhidrasi,
bisa membuat efek krim Wardah bekerja lebih cepat.
Komentar
Posting Komentar